Sabtu, 25 Agustus 2012

Tugas Kewirausahaan


Persyaratan MUB
Hasil analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan) bia dijadikan pedoman untuk memulai merencanakan suatu usaha. Dengan perencanaan yang bai, kita tidak mudah tergoda beralih pada usaha yang kelihatannya lebih menggiurkan tetapi sebenarnya kita belum mengetahui secara detail. Perencanaan yang detail juga akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi risiko, karena segala sisi dari usaha telah diperhitungkan dengan baik.
Perencanaan yang baik untuk sebuah usaha baru perlu dirumuskan, dan untuk itu, cobalah untuk berpikir dengan SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reality, Trackable), yang dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Specific, mengandung arti bahwa perencanaan yang dibuat tidak akan bermakna ganda, sehingga pencapaian tujuan akan lebih terarah karena dalam perncanaan tersebut lebih terfokus dan sangat jelas mengenai apa yang diinginkan. Misalnya ingin membuka usaha membuat makanan ringan berupa produk mie. Produk mie ini belum spesifik, apabila mau spesifik misalnya mie instant atau mie basah. Apabila pilihan pada mie basah masih dirasakan kurang fokus, maka dapat dibuat spesifik seperti mie basah dengan mutu A, B, C yang sesuai dengan target pasar yang ada.
2.      Measurable, perencanaan yang dibuat harus dapat terukur, sehingga kita akan tahu kapan perencanaan tersebut telah tercapai. Misalnya direncanakan produk mie basah dengan mutu B untuk target perumahan kelas menengah dengan omzet setip hari minimal 50 kg. ukuran 50 kg lebih terukur dibandingkan dengan ingin memenuhi seluruh permintaan konsumen perumahan. Jadi target harus jelas dan dapat terukur.
3.      Achievable, bahwa perencanaan yang telah dibuat tersebut harus dicapai, jangan terlalu jauh memikirkan hal-hal yang besar, kita harus memecahnya menjadi lebih kecil. Misalnya produk mie basah dengan target 50 kg apakah sudah realistis? Berdasarkan pengalaman ternyata setiap 1 kg mie basah dapat dibuat untuk keperluan 15 orang, jadi target 50 kg setara dengan 750 orang, apakah target ini realistis untuk usaha baru. Mungkin akan lebih realistis apabila pada tahap pertama 10 kg, kemudian jadi 25 kg dan akhirnya mencapai 50 kg. jadi target harus terukur dan realistis untuk dicapai.
4.      Reasonable, dimana perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan factual dan realistis. Artinya, apa yang dirumuskan sangat masuk akal dan rasional. Misalnya produk baru mie basah ingin menguasai pangsa pasar di seluruh perumahan. Hal ini tidak realistis, karena saat ini sudah banyak produsen mie basah. Lebih realistis misalnya sebagai pemain baru pada tahap awal dengan target mulai 10%, kemudian 25% dan akhirnya mencapai 50% dari pangsa pasar yang ada.
5.      Trackable atau Timely, setiap perencanaan yang telah dibuat dalam pencapaian tujuan usaha, harus dapat dilacak untuk mengetahui setiap kemajuan. Misalnya produsen mie basah ingin memproduksi 50 kg perhari, kapan target ini akan dicapai? Apakah butuh waktu 1 bulan, 6 bulan atau 1 tahun, setiap target mempunyai batas waktu pencapaian untuk melihat apakah usaha kita berhasil atau tidak.
Sebagai langkah operasionalisasi berikutnya yang harus dilakukan setelah mendapatkan ide dan memilih cara usaha yaitu:
a.     Menentukan lokasi dan fasilitas pendukung,
b.    Pengorganisasian dan pengelolaan sumber daya manusia,
c.    Pengelolaan dan pengendalian komoditi dalam proses produksi,
d.    Mengarahkan semua pihak baik internal maupun eksternal perusahaan dengan kepimpinan,
e.    Mengidentifikasi sumber-sumber dana dan pengelolaan keuangan,
f.     Pencatatan transaksi dan laporan keuangan,
g.    Perencanaan pemasaran melalui pendekatan strategis, sampai kita memiliki etika dan tanggung jawab sosial yang dapat berdampak positif bagi masyarakat lokal maupun nasional.
h.    Perizinan dan Pendirian Badan Usaha

KONSEP AMDAL
Secara formal konsep Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) berasal dari undang-undang NEPA 1969 di Amerika Serikat. Dalam undang-undang in AMDAL dimaksudkan sebagai alai untuk merencanakan tindakan preventif terhadap kerusakan lingkungan yang mungkin akan ditimbulkan oleh suatu aktivitas pembangunan yang sedang direncanakan. Di Indonesia, analisis mengenai dampak lingkungan tertera dalam pasal 16 Undang-Undang No. 4 tahun 1982 tentang Ketentuan­ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 tahun 1986 yang mulai berlaku pada 5 Juni 1987. PP No. 29 tahun 1986 kemudian dicabut dan diganti dengan PP No. 51 tahun 1993.
Di dalam undang-undang, baik dalam Undang-undatig No.4, 1982, maupun dalam NEPA 1969, dampak diartikan sebagai pengaruh aktivitas manusia dalam pembangunan terhadap lingkungan. Hal in dapat dimengerti karena tujuan undang-undang tersebut adalah untuk melindungi lingkungan la-hadap pembangunan yang tidak bijaksana. Namun pada lain pihak harus pula kita lihat bahwa di negara kita sebagian besar kondisi lingkungan yang mengganggu kesejahteraan kita, baik yang alamiah maupun yang terbentuk oleh kegiatan manusia, justru disebabkan oleh kekurangan atau bahkan tidak adanya pembangunan. Penyakit menular yang disebabkan oleh vektor penyakit dan keadaan sanitasi lingkungan yang rendah adalah contoh di antara banyak contoh. Untuk mengatasi itu harus diadakan pembangunan. Oleh karena itu di samping usaha untuk melindungi lingkungan terhadap pembangunan yang tidak bijaksana, perlu pula dilakukan usaha untuk melindungi pembangunan dari dampak aktivitas lingkungan. AMDAL adalah singkatan dari Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan disebutkan bahwa AMDAL merupakan kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negative dari suatu rencana kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek layak atau tidak layak lingkungan. Kajian dampak positif dan negative tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya dan kesehatan masyarakat. Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif lebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak layak lingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.


 Tujuan dan Sasaran AMDAL

Pelaksanaan AMDAL harus dilakukan seawal mungkin karena AMDAL bertujuan untuk memperkirakan akibat dari sebuah usaha dan/atau kegiatan. Sasaran AMDAL adalah untuk menjamin agar suatu usaha dan/atau kegiatan pembangunan dapat beroperasi secara berkelanjutan tanpa merusak dan mengorbankan lingkungan atau dengan kata lain usaha atau kegiatan tersebut layak dari aspek lingkungan hidup. AMDAL juga sering disebut sebagai preaudit karena diperuntukkan dalam perencanaan usaha dan/atau kegiatan. Oleh karenanya, AMDAL bukanlah alat untuk mengkaji lingkungan setelah usaha dan/atau kegiatan telah selesai atau sudah berjalan. Ketika usaha dan/atau kegiatan sudah berjalan atau telah selesai, kondisi lingkungan telah mengalami perubahan. Sehingga kondisi awal lingkungan sebelum berjalannya usaha/kegiatan sebagian telah berubah dan dampaknya sudah tidak bisa diukur dan dijadikan acuan.


Manfaat AMDAL
a.       Menjamin suatu kegiatan pembangunan layak lingkungan.
b.      Mengarahkan suatu kegiatan pembangunan agar dapat memanfaatkan dan mengelola sumber daya alam secara efisien dan bijaksana
c.       Melibatkan tanggung jawab semua sektor terkait, dan bersifat preventif mencegah kerusakan lingkungan yang dapat ditimbulkan oleh suatu kegiatan industri.
d.      Mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung terhadap suatu kegiatan pembangunan, sehingga dapat dihindari kemungkinan timbulnya konflik atau tertundanya pelaksanaan kegiatan pembangunan.
e.       Mengisi kebutuhan informasi yang diperlukan untuk mengefaluasi kembali kebijakan dan pemanfaatan ruang, dan menentukan intensitas kegiatan pembangunan yang dapat di kembangkan sesuai dengan daya dukung yang ada (manfaat AMDAL bagi rencana pembangunan wilayah).

Jumat, 17 Agustus 2012

Tugas KKPI


Sejarah Singkat Komputer
Komputer berasal dari bahasa Inggris to compute yang berarti menghitung. Dapat dikatakan bahwa komputer adalah alat yang dipakai untuk mengelolah data, sesuai dengan instruksi yang diberikan. Dewasa ini, komputer digunakan tidak hanya untuk mengelolah data yang berhubungan dengan aritmatika tapi juga digunakan untuk kepentingan yang sama sekali tidak berhubungan dengan perhitungan. Secara luas komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat mengelolah data mentah sehingga dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.
Semakin berkembangnya zaman, komputer pun mengalami perkembangan baik itu dari segi ukuran, kecepatan, kapasitas dan tentunya kualitas. Sampai saat ini, komputer telah mengalami lima tahapan perkembangan genarasi, yaitu :
1.        Komputer Generasi Pertama
Bernama: ENIAC (Electronic Numeric Integration & Computer)
dibuat oleh: Jhon Mauchly & Jhon Presper Eckert (di Pensylvania).
Kegunaan : Untuk mencukupi kebutuhan angkatan perang Amerika Serikat,dalam hal mengukur(menjembatani) tabel dan jarak tembak dari rudal,senjata yang baru .
v  Spesifikasi dari ENIAC:
a.
1 Buah komputer 30 Ton yang dibangun dalam satu Lab.
b.
Dengan tabung vakum sebanyak 18.000
c.
140 Kw listrik
d.
Operasinya bilangan desimal
e.
Terdiri dari 20 ACC (Accumulator)

2.       Komputer Generasi Kedua
Diajukan oleh Von Neumann (konsultan pada ENIAC), diperbaharui spesifikasi menjadi:
a.      Tabung vakum menjadi Transistor
b.      Memiliki merek komputer IAS
c.       Konsep komputer generasi ini menjadi model dasar untuk komputer berikutnya.

3.       Komputer Generasi Ketiga
Mengalami perubahan yaitu :
a.      Dikenal dengan Mikroelektronik
b.      Mengarah kerangkaian Digital
c.       Gerbang-gerbang logika
d.      Pertama kali dipakai oleh IBM 360 dan sudah ditemukan IC,perubahan yang terjadi dimana clock speed menjadi 1 Mega = 1.000.000 Op/dtk

4.      Komputer Generasi Keempat
Mengalami perubahan yaitu:
a.      Muncul memory semikonduktor
b.      Intel 8008 (1972) menciptakan Mikroprosesor 8 bit pertama
c.       Intel memunculkan 8080 (1974) 8 bit,yang lebih cepat dari 8008
d.      Instruksi lebih banyak.
e.      Diciptakan dalam bentuk LSI

5.        Komputer generasi Kelima
Mengalami perubahan, yaitu:
a.      Secara Teknologi dimunculkan VLSI
b.      Kecepatan 1000.000.000 Op/ det
c.       Muncul 32 bit
Contoh: - 80386, 80486, 80586



SALESMANSHIP
KELOMPOK 6
     Ketua          :     Sela Patriana
    Sekretaris   :     Siti Suhartini
    Anggota      :     Linda
                         Sri Suhartiningsih
                         Yepranisa



I.       Materi Salesmanship:
“Rumah Roti “


II.      Latar Belakang:
a.      Roti merupakan suatu produk yang habis sekali konsumsi, sehingga selalu dibutuhkan orang dalam kurun waktu yang berkesinambungan atau terus-menerus.
b.      Roti juga bisa digunakan dalam kondisi apapun. Seperti untuk acara rapat(chatering), untuk oleh-oleh, acara keluarga ataupun untuk mengkonsumsi biasa.
c.       Banyak permintaan pasar untuk roti.
d.      Tidak semua orang bisa membuat roti, kalaupun mereka bisa, belum tentu mereka mempunyai waktu untuk membuat roti yang mereka inginkan.
e.      Peluang usaha pada saat ini cukup besar apalagi di daerah perkotaan karena belum banyak membuka usaha roti.
f.        Harganya relative terjangkau untuk semua kalangan.
g.      Dalam usaha ini perusahaan dapat berinovasi dan membuat kreasi-kreasi baru, sehingga konsumen tidak merasa bosan terhadap produksi kami dan konsumen pun merasa puas.





III.    Topik yang dibahas
Mental Seorang Penjual:
1.      Jujur
  
Jujur dalam berproduksi dan dalam menjalankan usaha  
   tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya. 
   Contoh: seorang koki pembuat roti harus jujur dalam 
   memilih bahan-bahan untuk produksi, tidak menggunakan 
   bahan-bahan yang berbahaya bagi konsumen.

2.       Berinisiatif
    Mampu melakukan pembaharuan terhadap produk atau
    perubahan yang baru tanpa pengaruh dari luar(ikut-
    ikutan). Misalnya saat toko roti lain sedang tren
    memasak menggunakan pemanggan seperti oven kita
    dapat berinovasi dengan membakar roti menggunakan
    arang.

3.       Mempunyai keahlian
Selain menjual, kita juga harus sangat amat ahli dalam memproduksi apa yang kita pasarkan. Selain itu juga harus memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan bisnis, serta keahlian untuk mengatur keuangan perusahaan kita sendiri.
Misalnya, seorang pemilik toko roti dia tak hanya sangat pandai dalam membuat roti tapi dia juga harus memiliki keahlian dalam memasarkan produk.

4.       Berani
Berani mengambil resiko walaupun berat, berani mencoba terobosan baru, berani membuat keputusan secara tegas, berani bersaing dalam dunia bisnis. Misalnya, saat toko kita sedang mengahadapi krisis keuangan sebagai pemilik toko kita harus berani mengambil resiko untuk keputusan yang telah dibuat.




5.       Selalu waspada
Selalu waspada terhadap persaingan pasar, waspada dalam menjaga keamanan lingkungan perusahaan kita, waspada terhadap karyawan dan hasil yang diproduksi, waspada terhadap pasar maupun kondisi ekonomi yang terjadi. Misalnya, kita bersikap waspada terhadap resiko-resiko pencurian, maupun resiko bahan-bahan yang telah terkontaminasi oleh zat berbahaya.

6.      Optimis
    Selalu yakin apa yang kita hasilkan bermanfaat untuk konsumen dan optimis produk kita mampu bersaing dipasaran. Misalnya, saat persaingan di pasar sedang        berjalan sangat ketat kita tetap optimis bahwa produk kita sangat layak untuk bersaing di pasaran.

7.      Mempunyai daya imajinasi
    Mampu menciptakan produk-produk yang baru dan tidak berhenti untuk menghasilkan ide-ide baru, mempunyai teknik-teknik baru dalam pemasaran produk.
Misalnya, kita mendesain kemasan kue dengan gambar-gambar yang bagus agar diminati pembeli.

8.       Percaya diri
    Kita sebagai penjual megahadapi pembeli dengan percaya diri sehingga menimbulkan simpati para pelanggan agar membeli produk kita. Misalnya, percaya diri dengan produk-produk yang dihasilkan dan percaya diri untuk bersaing dengan produsen lain.

9.      Bertanggung jawab
    Bertanggung jawab yang dimaksud adalah kemampuan untuk menanggung segala macam hal yang telah kita lakukan. Misalnya, saat ada pelanggan yang tidak puas dengan produk yang kita jual karena produk itu mengalami kerusakan atau sebagainya kita dapat bertanggung jawab dengan mengganti barang tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan.

10.   Bijaksana
      Bijaksana merupakan sikap maupun kemampuan untuk menentukan segala sesuatu secara adil dan tepat sasaran. Misalnya, bijaksana untuk mengambil keputusan dalam memimpin perusahaan dan bijak dalam menilai pasar
11.   Simpatik
      Sikap kepedulian terhadap macam-macam hal yang muncul di lingkungan perusahaan baik itu diluar maupun di dalam perusahaan.
             Contoh:
a.              Simpatik terhadap pelanggan
b.               Simpatik terhadap rekan bisnis
c.                Simpatik terhadap karyawan
d.              Simpatik terhadap masyarakat sekitar

12.   Kontrol
       Kemampuan mengawasi maupun mengendalikan segala seuatu baik dari segi emosional maupun operasional. Contohnya mengontrol keuangan perusahaan, kontrol produksi, dan kontrol keadaan pasar.
 
IV.   Essay
1.      Salah satu mental yang harus dimiliki dalam berproduksi dan dalam menjalankan usaha tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya yaitu . . .
Jawaban: Jujur

2.      Mampu melakukan pembaharuan terhadap produk atau perubahan yang baru tanpa pengaruh dari luar(ikut-ikutan) adalah salah satu mental seorang penjual yang disebut . . .
Jawaban: Berinisiatif
 
3.       Mental yang harus dimiliki oleh seorang penjual supaya bisa memproduksi dan memasarkan produk serta mengatur keuangan maupun manajemen adalah . . .
Jawaban: Mempunyai keahlian

4.      Dalam menjalankan usaha kita tidak bleh takut untuk mengambil resiko, mencoba terobosan baru, maupun bersaing dalam dalam dunia bisnis, jadi kita harus mempunyai mental seorang penjual yaitu . . .
Jawaban: Berani


5.      Supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lingkungan perusahaan, kondisi ekonomi, persaingan pasar maupun hasil produksi kita harus mempunyai salah satu mental seorang penjual, yaitu . . .
Jawaban: Selalu waspada




6.      Dalam mental seorang penjual kita harus selalu yakin dengan apa yang dihasilkan bermanfaat untuk konsumen dan mampu bersaing dipasaran yaitu . . .
Jawaban: Optimis

7.      Mampu menciptakan produk-produk yang baru dan tidak berhenti untuk menghasilkan ide-ide baru, mempunyai teknik-teknik baru dalam pemasaran produk adalah . . .
Jawaban: Mempunyai daya imajinasi


8.     Supaya pelanggan simpati dan mau membeli produk kita, sebagai pehjual kita harus menghadapi pelanggan dengan salah satu mental seorang penjual, yaitu . . .
Jawaban: Percaya diri

9.      Kemampuan seorang penjual untuk menanggung segala macam hal yang telah kita lakukan termasuk dalam salah satu mental seorang penjual yaitu . . .
Jawaban: Bertanggung jawab

10.   Mental yang mampu menentukan segala sesuatu secara adil dan tepat sasaran disebut . . .
Jawaban: Bijaksana

11.  Mental seorang penjual yang pedulian terhadap macam-macam hal yang muncul di lingkungan perusahaan baik itu diluar maupun di dalam perusahaan disebut . . .
Jawaban: Simpatik

12. Kemampuan mengawasi maupun mengendalikan segala seuatu baik dari segi emosional maupun operasional, termasuk salah satu mental seorang penjual yaitu . . .
Jawaban: Kontrol










V.     Saran
Milikilah mental seorang penjual yang excelent sehingga apa yang kita usahakan dapat dijalankan dengan sangat baik dan lancar walaupun saat menjalankan usaha kita banyak mengahadapi tantangan tapi dengan mental yang baik kita pasti mampu mengubah tantangan itu menjadi peluang menuju kesuksesan.


VI.   Kesimpulan

Sebagai seorang wirausahawan yang baik kita harus mempunyai keterampilan menjual dan menguasai mental-mental yang harus dimiliki oleh seorang penjual. Mental-mental tersebut sangat bermanfaat dan bisa menjadi landasan seorang wirausahawan supaya usaha yang dijalankan berjalan dengan lancar, sukses dan dapat bersaing dalam dunia bisnis. Selain itu, kita juga bisa mempertahankan eksistensi produk kita dalam jangka waktu yang lama.